Atom
terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam
inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton
bermuatan positif (+) . sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron
bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif
(+) pada inti atom.
Dalam
hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena
ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya,
semua atom akan saling bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan
Teori Atom
Konsep
atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang
menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan
dan filsafat.
Pengembangan
konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian
dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr
(1914)
Hasil
ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai
susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan
partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
1. Model Atom Dalton
1. Atom merupakan bagian
terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi.
2. Atom digambarkan sebagai
bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan
berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung
membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya
air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan
pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesis
Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak
peluru.
2. Model Atom Thomson
Atom
adalah bola bulat bermuatan positif
dan di permukaan tersebar elektron
yang bermuatan negatif
3.
Model Atom Rutherford
Atom
adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun
dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom
bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
4.
Model Atom Niels Bohr
1. Atom terdiri atas inti yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan.
2. Elektron dapat berpindah
dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi
sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan
ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan
yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi lebih rendah, elektron akan
memancarkan energi.
3. Kedudukan elektron-eletron
pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.
5.
Model Atom Modern
kulit-kulit
elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya suatu
keboleh jadian saja.
B. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu
atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)
Penulisan
lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana
:
A =
nomor massa
Z =
nomor atom
X =
lambang unsur
Nomor
Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah Neutron
Atau
Jumlah
Neutron = Nomor massa – Nomor atom
Nomor
Atom (Z) = Jumlah proton
1.
Nomor Atom (Z)
Nomor
atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam
atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom
bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga
nomor atom juga menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya
paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum
lambang unsur
2.
Nomor Massa (A)
Massa
elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti
atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan
neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas
sebelum lambang unsur.
C. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur
1.
Isotop
Isotop
adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda
Setiap
isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron
valensinya sama.
Isotop-isotop
unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar)
atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop
2.
Isobar
Isobar
adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
3.
Isoton
Atom-atom
yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama
4 komentar
Write komentarMakasihh infonya buu.. sy mau nanya kenapa teori atom itu selalu mengalami perkembangan? Trus yg digunakan skrg yg gimana
ReplyPada isotop unsur 56/26 Fe dan 226/88 Ra, jumlah proton dan neutron kedua unsur secara berturut turut adalah...
ReplyTerima kasih..... Pada dasarnya perkembangan teori bertujuan untuk menyempurnakan teori sebelumnya... Semuanya masih dipelajari ya sekarang ini. Untuk di tingkat SMA sampai ke model atom modern
ReplyJadi nabila.... Notasi atom Fe memiliki 26 proton dan neutron sebanyak 56-26=30... Sedangkan pada Ra, protonnya 88 dan neutron sebanyak 226-88=138
ReplyEmoticonEmoticon